Detik-detik bersejarah bagi Amerika Serikat baru saja terjadi, dimana terpilihnya orang kulit hitam pertama yang menjadi Presiden negeri paman Sam tersebut. Semua mata dunia tidak terkecuali di Indonesia tertuju pada pelantikan Barack Obama. Di Amerika sendiri tidak lebih dari 4 juta orang yang memadati halaman gedung Capitol. Banyak sekali orang yang ada di seluruh dunia menaruh harapan kepada Presiden pertama kulit hitam tersebut. Karena sosok Obama dianggap perwakilan yang mewakili seluruh dunia. Memang dilihat dari background seorang Obama, dia mempunyai latar belakang yang unik sekali. Ayah kandungnya berasal dari Kenya salah satu negara Afrika, mempunyai ayah tiri yang berasal dari Indonesia dan pernah tinggal di Jakarta dengan Ibu seorang kulit putih yang asli Hawai. Mungkin latar belakang inilah yang dianggap cukup mewakili seluruh dunia.
Dalam Pidato Pelantikannya, Obama menekankan ingin menjalin persahabatan dengan seluruh negara yang ada di dunia dengan prinsip saling menghormati dan menghargai. Lebih khusus kepada dunia Islam Obama mengatakan bahwa dia sangat menghormati keberadaan dunia Islam lalu Obama mengajak untuk bekerja sama dengan kepentingan yang sama dalam membangun sebuah tantanan dunia yang lebih baik.
Memang diakui secercah harapan timbul setelah pidato pelantikan tersebut. Tapi apakah harapan itu ada untuk Saudara-saudara kita yang ada di Palestina???Saya kira itu adalah sebuah harapan yang semu. Obama sama saja dengan pendahulunya, itu yang dikatakan mayoritas warga Arab setelah diwawancarai oleh salah satu televisi swasta nasional.
Apabila dilihat dari dalam negeri Amerika sendiri, untuk menjadi presiden negeri Paman Sam tersebut harus meminta restu dari Yahudi yang menguasai seluruh sektor di Amerika Serikat, apabila tidak mendapatkan restu jangan harap bisa menjadi Presiden Negara tersebut. Sebuah informasi saja bahwa ada orang kuat Yahudi yang mendukung Obama yaitu Goerge Soros yang pada tahun 1998 baerhasil mengguncang ekonomi Asia Tenggara yang berakibat terjadinya krisis moneter.
Bagaimana dengan Palestina??? Pada masa kampanye Obama mengadakan lawatan ke negara-negara yang ada di Timur Tengah, tak lupa juga Obama mengunjungi anak emas Amerika yaitu Israel. Pada waktu itu, Obama mengunjungi Israel utara yang dekat perbatasan dengan Gaza dan wilayah tersebut adalah wilayah yang paling sering terkena serangan roket Hamas. Dengan menggunakan peci khas Yahudi Obama berpidato "seandainya saya menjadi warga Israel dan tiba-tiba ada serangan roket yang menghantam rumah saya, dan anak-anak saya ada di dalamnya, maka saya dengan berbagai cara akan melindungi keberadaan anak-anak dan keluarga saya". Begitulah kurang lebih pidato Obama, terhadap anak emasnya tersebut.
Benar-benar sebuah harapan semu untuk bangsa Palestina. Tapi akankah ada perubahan dalam kebijakannya terhadap rakyat Palestina dalam politik luar negri? seperti yang dijanjikan pada saat kampanye dengan slogan "Change We Can". Kita lihat saja selama masa pemerintahan Obama.
Sekali lagi selamat atas di lantiknya Presiden Barrack Husein Obama, tapi jangan terlalu berharap banyak dengan dia.
Dalam Pidato Pelantikannya, Obama menekankan ingin menjalin persahabatan dengan seluruh negara yang ada di dunia dengan prinsip saling menghormati dan menghargai. Lebih khusus kepada dunia Islam Obama mengatakan bahwa dia sangat menghormati keberadaan dunia Islam lalu Obama mengajak untuk bekerja sama dengan kepentingan yang sama dalam membangun sebuah tantanan dunia yang lebih baik.
Memang diakui secercah harapan timbul setelah pidato pelantikan tersebut. Tapi apakah harapan itu ada untuk Saudara-saudara kita yang ada di Palestina???Saya kira itu adalah sebuah harapan yang semu. Obama sama saja dengan pendahulunya, itu yang dikatakan mayoritas warga Arab setelah diwawancarai oleh salah satu televisi swasta nasional.
Apabila dilihat dari dalam negeri Amerika sendiri, untuk menjadi presiden negeri Paman Sam tersebut harus meminta restu dari Yahudi yang menguasai seluruh sektor di Amerika Serikat, apabila tidak mendapatkan restu jangan harap bisa menjadi Presiden Negara tersebut. Sebuah informasi saja bahwa ada orang kuat Yahudi yang mendukung Obama yaitu Goerge Soros yang pada tahun 1998 baerhasil mengguncang ekonomi Asia Tenggara yang berakibat terjadinya krisis moneter.
Bagaimana dengan Palestina??? Pada masa kampanye Obama mengadakan lawatan ke negara-negara yang ada di Timur Tengah, tak lupa juga Obama mengunjungi anak emas Amerika yaitu Israel. Pada waktu itu, Obama mengunjungi Israel utara yang dekat perbatasan dengan Gaza dan wilayah tersebut adalah wilayah yang paling sering terkena serangan roket Hamas. Dengan menggunakan peci khas Yahudi Obama berpidato "seandainya saya menjadi warga Israel dan tiba-tiba ada serangan roket yang menghantam rumah saya, dan anak-anak saya ada di dalamnya, maka saya dengan berbagai cara akan melindungi keberadaan anak-anak dan keluarga saya". Begitulah kurang lebih pidato Obama, terhadap anak emasnya tersebut.
Benar-benar sebuah harapan semu untuk bangsa Palestina. Tapi akankah ada perubahan dalam kebijakannya terhadap rakyat Palestina dalam politik luar negri? seperti yang dijanjikan pada saat kampanye dengan slogan "Change We Can". Kita lihat saja selama masa pemerintahan Obama.
Sekali lagi selamat atas di lantiknya Presiden Barrack Husein Obama, tapi jangan terlalu berharap banyak dengan dia.
1 komentar:
Obama tetaplah Obama.. dia hanya perpanjangan tangan dari rencana2 Zionis bertahun2 yang lalu..
Posting Komentar